Selasa, 08 April 2014

Karya Tulis (KarTul)

Standard
BUDIDAYA TANAMAN STROWBERI
DI DESA SERANG PURBALINGGA

KARYA TULIS


Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Menempuh
Ujian Nasional (UN) / Ujian Sekolah (US)
SMA Negei 3 Pemalang
2012/2013

                                                            Oleh:
                                    Nama              : Hidayatul Baroroh
                                    NIS                 : 5234
                                    Kelas               : XII IPA 2
                                    Program         : IPA
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 3 PEMALANG
2012






                 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................      i
PERSETUJUAN / PENGESAHAN................................................................     ii
MOTTO............................................................................................................    iii
PERSEMBAHAN...........................................................................................     iv
PRAKATA......................................................................................................     v
DAFTAR ISI...................................................................................................    vi
BAB    I     PENDAHULUAN.........................................................................    1
A.    Latar Belakang dan Masalah....................................................    1
B.     Alasan Pemilihan Judul............................................................    1
C.     Tujuan Penulisan.......................................................................   1
D.    Metode Penulisan.....................................................................    2
E.     Sistematika Penulisan................................................................   2
BAB    II   PEMBAHASAN.............................................................................   5
A.    Gambaran Umum Strowberi.....................................................    5
B.     Tata Cara Pembudidayaan Strowberi........................................   7
C.     Hama dan Penyakit serta Cara Penanggulangannya.................. 12  
D.    Pemanenan dan Penanganan Pascapanen..................................  14
E.     Pemanfaatan Tanaman Strowberi……………………………..  17
BAB    III  PENUTUP.......................................................................................  20
A.    Simpulan....................................................................................  20
B.     Saran..........................................................................................  20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB    I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang dan Masalah
            Buah merupakan sumber berbagai macam vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh. Tanpa mengonsumsi buah-buahan, sel-sel tubuh tidaka akan mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Strowberi termasuk buah yang i mengandung zat-zat penting tersebut. Untu itu, kita perlu mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang strowberi. Selain itu, masyarakat juga dapat menjadikan strowberi sebagai obyek pembudidayaan yang menguntungkan.
            Dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalh sebagai berikut:
1.   Bagaimana gambaran umum tanaman strowberi?
2.   Bagaimana cara pembudidayaan strowberi?
3.   Bagaimana proses pemeliharaan serta penangulangan hama dan penyakit pada tanaman strowberi?
4.   Bagaimana proses pemanenan dan penganan pascapanen?
5.   Apa saja pemanfaatan tanaman strowberi?

B.  Alasan Pemilihan Judul
                  Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis memilih judul “Budidaya Tanaman Strowberi di Desa Serang Purbalingga”. Dalam hal ini penulis ingin memberika alasan sebagai berikut:
      1.   Penulis ingin berbagi pengetahuan tentang budidaya tanaman strowberi.
      2.   Penulis ingin memberikan pengetahuan yang luas tentang strowberi.
      3.   Penulis ingin menumbuhkan daya minat masyarakat terhadap tanaman strowberi.

C.  Tujuan Penulisan
      1.   Sebagai syarat untuk menempuh Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.
      2.   Menambah pengetahuan tentang bagaimana cara pengelolaan dan budidaya tanaman strowberi.
      3.   Menumbuhkan daya minat masyarakat terhadap strowberi.

D.  Metode Pengumpulan Data
      1.   Metode Observasi
                  Yaitu penulis mengadakan  pengamatan langsung di kebun “Planet Stroberi”terhadap suatu yan ditulis karena dengna cara ini adalah cara yang paling mudah untuk mengadakan suatu penyelidikan.
      2.   Metode Kepustakaan
                  Yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara membaca buku yang berkaitan dengan judul karya tulis sebagai tambahan dari metode interview.
      3.   Metode Interview
                  Yaitu metode pengumpulan data dengan cara penulis mengadakan tanya jawab secara langsung kepada orang yang sudah terpercaya dalam memberikan penjelasan dalam pembuatan karya tulis.
      4.   Metode Dokumentasi
                  Yaitu metode dimana penulis mengambil gambar secara langsung pada objek penelitian sebagai bukti bahwa penulis telah malakukan observasi.

E.   Sistematika Penulisan
                              Sistematika ynag penulis gunakan sesuai dengan pedoman yang telah diberikan Bapak / Ibu Guru pembimbing, yaitu mulai dari halaman judul, persetujuan dan pengesahan, motto, persembahan, prakata, daftar isi, bab pendahuluan, bab pembahasan, bab penutup, daftar pustaka, dan lampiran.
                           1.   Halaman judul
                                 Merupakan halaman yang menerangkan judul, penyusun atau penulis, tujuan penulisan dan instansi yang bersangkutan.
                     2.   Halaman persetujuan dan pengesahan
                                 Merupakan halaman yang menunjukan telah disetujui dan disahkannya karya tulis tersebut. Dengan menyertakan bukt tanda dari pihak yang menyetujui dan mengesahkan karya tulis tersebut.
                     3.   Halaman motto
                                 Merupakan halaman yang berisi kata-kata motivasi bagi penulis dari tokoh-tokoh dunia yang menginspirasi dan memotivasi dalam pembuatan karya tulis tersebut.
                     4.   Halaman persembahan
                                 Merupakan halaman yang menunjukan kepada siapa karya tulis tesebut dipersembahkan.
                     5.   Halaman prakata
                                 Merupakan halaman yang berisi pengantar dari penulis dengan memberikan sedkit gambaran tentan permasalahan yang diangkat dalam karya tulis tersebut.
6.   Halaman daftar isi
      Merupakan halamn yan menuliskan daftar halaman beserta nomor halamannya . Ini digunakan sebagai petunjuk bagi pembaca tentang isi dari kaya tulis tersebut dengan nomor halamannya.
1.      Halaman pendahuluan
            Merupakan bagian bab pertama dari karya tulis yang berisi lata belakang dan masalah, alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika karya tulis.
  1. Halaman pembahasan
            Merupakan halaman penjabaran atau isi dari karya tulis. Ini merupakan halaman pook dalam karya tulis. Halaman ini berisi beberapa pokok pembahasan yan akan dijabarkan dan bergantung pada kemempuan tiap penulis.
  1. Halaman penutup
            Merupakan bagian bab akhir dalam penyusnan karya tulis. Halaman penutup ini berisi simpulan dan saran dar penulis.
  1. Daftar pustaka
         Merupakan halaman yang mencantumkan sumber-sumber tertulis yang digunakan dalam pengemukaan data dan fakta dalam kaarya tulis tersebut.
  1. Lampiran
         Merupakan halaman yang diperuntukan menunjang isi dari karya tulis. Dapat berupa dokumentasi atau lain sebagainya.
           

BAB    II
PEMBAHASAN

A.  Gambaran Umum Strowberi
         Strowberi merupakan tanaman buah yang berupa herba dan ditemukan pertama kali di Chili, Amerika Latin. Di Indonesia strowberi dikenal juga dengan nama arbei. Salah satu spesies tanaman strowberi Fragaria chiloensis L. Telah menyebar ke berbagai negara di Amerika, Eropa dan Asia. Sementara itu, spesies Fragaria vesca L. Menyebar lebih luas dibandingkan dengan spesies lainnya. Jnis strowberi ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia.
         Dua studi terkini yang dipresentasikan pada konferensi dan pameran  American Dietetic Association Food and Nutrition menunjukan bahwa sealin rendah lemak dan kalori, strowberi secara alami mengandung serat, vitamin C, asam folat, kaliun dan antioksidan dalam jumlah tinggi. Strowberi sebagai alternaif yang bagus untuk meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi resiko terserang beberapa jenis kanker, dan memberikan dorongan positif terhadap kesehatan tubuh. Orang yang mengonsumsi strowberi setiap hari sekitar delapan buah atau 50 kalori, kadar asam folat darahnya meningkat dan tekanan sistolik darahnya menurun.
         Sifat strowberi yang menurunkan tekanan sistolik darah dapat mengurangi resiko sakit jantung yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Asam folat menurunkan kadar homosistein dalam darah. Homosistein adalah asam amino yang dalam jumlah besar dapat menghambat arteri. Strowberi juga mengandung antioksidan dalam jumlah besar, seperti asam elegat dan antosianin, yakni pigmen merah dalam strowberi. Dengan demikian sudah cukup banyak bukti yang menyatakan bahwa strowberi bermanfaat bagi kesehatan.
1.   Botani, Morfologi, dan Cara Memperbanyak Tanaman Strowberi
      1.1.   Botani Strowberi
                     Tanaman strowberi termasuk divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, famili Rosaceae, genus Fragaria, dan spesies Fragaria sp. Tanaman yang satu famili dengan strowberi diantaranya yaitu apel, pear, peach, blackberry, murbei, dan ceri.
1.2.      Morfologi Strowberi
1.2.1.   Daun
         Daun strowberi berupa daun majemuk trifoliat atau terdiri dari satu daun dn tiga anak daun dengan tepi bergerigi. Permukaan atas berbulu halus berwarna hijau atau hijau tua. Permukaan bawa berwarna hijau keabu-abuan dan memiliki 300-400 stomata per mm persegi.
                     1.2.2.   Batang
         Strowberi memiliki batang dengan jarak yang sangat rapat. Batang strowberi sangat pendek , bertekstur lunak, dan tidak berkayu. Batang-batang ini tersembunyi diantara tangkai-tangkai daun strowberi.
1.2.3.      Akar
         Tanaman strowberi dewasa biasanya memiliki 20-35 akar primer. Akar-akar tanaman strowberi dewasa bisa mencapai kedalaman satu meter, meskipun sebagian besar tidak berada jauh dari bagian atas tanaman.
1.2.4.      Stolon
                     Stolon adalah perpanjangan tunas yang tumbuh horizontal sejajar dengan permukaan tanah (menjalar) yang merupakan organ perbanyakan vegetatif. Anakan yang terbentuk dati stolon adalah anakan vegetatif yan karakter dan sifatnya akan sama dengan induknya ( true to type ). Bibit tanaman baru yang dihasilkan dari stolon akan cepat berbuah.
1.2.5.      Bunga
                     Bunga strowberi memiliki lima kelopak bunga (sepal), lima daun mahkota (petal), 20-35 benang sari (stamen) dan ratusan putik (pistil) yang menempel dengan pola melingkar di atas bunga (reseptakel).
1.2.6.      Buah
                     Buah strowberi berwarna merah yang sudah dikenal luas oleh masyarakat sebenarnya adalah reseptakel atau jaringan dasar bunga yang membesar. Buah sebenarnya adalah biji-biji kecil yang berwarna putih yang disebut dengan achene (baca : asen).
1.3.         Cara Memperbanyak Strowberi
                 Strowberi dapat diperbanyak dengan cara generatif melalui pembenihan biji dan vegetatif alami melalui stolon.
1.3.1.      Perbanyakan secara generatif menggunakan biji
      Perbanyakan generatif melalui pembenahan biji atau benih dilakukan sebagai berikut:
Ø  Benih dapat dibeli dari toko pertanian, kemudian
direndam di dalam air selama satu malam. Benih yang mengambang sebaiknya dibuang.
Ø  Wadah persemaian dapat berupa kotak kayu atau plastik yang diisi media berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Kotak semai ditutup dengan plastik atau kaca bening dan sebaiknya disimpan di ruangan bersuhu 18º-20º C.
Ø  Benih di dalam wadah persemaian disiram setiap hari. Setelah berdaun 2 helai ditanam di bedeng sapih dengan jarak antar bibit 2-3 cm.
Ø  Media tanam di bedeng sapih sama dengan media persemaian. Bibit diberi pupu daun yang memiliki kadar N tinggi 0,5 gram.
Ø  Setelah tinggi tanaman mencapai 10 cm dan telah merumpun, bibit dapat dipindahkan ke kebun.
1.3.2.      Perbanyakan secara vegetatif
                  Perbanyakan secara vegetatif menggunakan anakan dan stolon bisa dilakukan sebagai berikut:
Ø  Anakan
      Dengan cara membongar rumpun tanaman induk dan membaginya menjadi beberapa bagian. Tiap bagian minimala mengandung satu anakan. Kemudian ditanam di polibag berukuran 18 x 15 cm, lalu disimpan di bedeng persemaian beratap plastik.
Ø  Stolon
      Stolon yang dipilih adalah stolon yang telah memiliki tangkai daun (petiole) minimum 5 cm dan sudah memiliki beberapa buah calon akar. Stolon ditanam di polibag berukuran 18 x 15 cm yang berisi media tanam. Setelah  memiliki 4 helai daun, stolon dilepasakan dari induknya dan disimpan di bedeng persemaian beratap plastik.
Di samping cara di atas, cara perbanyakan vegetatif strowberi lainnya adalah dengan kultur jaringan atau metode in vitro.
Yaitu menggunakan bagian kecil dari tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi sel.
      Salah satu kelemahan perbanyakan secara vegetatif adalah masalah potensi produktivitas dan daya tumbuh yang terus menurun pada generasi-generasi berikutnya. Disebabkan tanaman hasil perbanyakan vegetatif adalah bagian dari tanaman induknya yang tumbuh memisah.

B.  Tata Cara Pembudidayaan Strowberi
      1.   Ekologi
      Tanaman strowberi bisa tumbuh dengan baik di lingkungan beriklim sedang, tetapi tanpa suhu dan kelembapan yang ekstrem. Berdasarkan tempat penanamannya, budidaya bisa dilakukan di kebun, pot, talang air atau dikenal dengan sebutan metode Israel, serta cara hidroponik.
1.1.      Suhu dan kelembapan
      Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman strowberi akan tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian lebih dari 600 m dpl. Di ketinggian ini suhu udara pada siang hari 22-25º C dan malam hari 14-18º C. Pada suhu yang sejuk dan kelembapan udara relatif (RH) yang tinggi atau 85-95%, pertumbuhan strowberi akan baik karena tida mengalami stres akibat tingginya suhu dan tingginya laju transpirasi atau hilangnya air dari jaringan tanaman.
1.2.      Tanah dan media tanam
      pH tanah yang ideal bagi tanaman strowberi adalah 5,8-6,5. Tanah yang mengandung bahan organik yang tinggi memiliki porositas yang baik, sehingga akar bisa tumbuh dengan optimal. Kandungan bahan organik yang tinggi juga bermanfaat sebagai persediaan nutrisi jangka panjang bagi tanaman strowberi.
1.3.      Sinar matahari dan panjang hari
      Tanaman strowberi adalah tanaman yang menyukai sinar matahari penuh. Pada kultivar hari pendek, jika tanaman menerima sinar matahari kurang dari 12 jam, tanaman akan mengalami rangsangan pembungaan dan kemudian berbunga. Sedangkan pada tanaman hari netral tidak akan terpengaruh panjang hari, hanya fase pertumbuhan vegetatif dan generatifnya ditentukan oleh perubahan suhu.
      2.   Budidaya Strowberi
            2.1.   Pengolahan tanah
                     2.1.1.   Pencangkulan dan pembersihan gulma
                              Sebelum ditanami strowberi, tanah terlebih dahulu dbersihkan dari gulma dengan cara dicangkul, kemudian membolak-balik permukaannya, atau dengan cara kimiawi, yaitu menggunakan hebisida. Tanah yang drainasenya buruk akan mengganggu pertumbuhan akar dan sangat potensial terhadap munculnya red stele yang disebabkan oleh Phytophora fragariae.
2.1.2.      Pengapuran tanah
      Rendahnya pH tanha akan mengakibatkan tanaman keracunan aluminium dan besi. Kondisi ini dapat diatasi dengan menambahkan kapur kalsit. Jumlah kalsit yang harus ditambahkan (dalam satuan ton/ha) untuk membuat pH tanah menjadi 6,0 untuk setiap10 m persegi menurut Hamet Setijono adalah 2,1 x kandungan aluminium yang dapat dipertukarkan.
2.1.3.      Penambahan bahan organik dan zeolit
      Memperkaya tanah dengan bahan organik juga perlu dilakukan dengan cara menambahkan kompos dari pupuk kandang atau dedaunan yang sudah didekomposisi. Penambahan zeolit juga dianjurkan karena dapat meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, sehingga pupuk mudah terserap tanaman. Zeolit diberikan sebanyak 100-200 kg per hektar. Bahan organik dan zeolit ini berfungsi sebagai penyangga pH tanah.
2.1.4.      Pupuk dasar dan mulsa
      Sebelum ditanami, tanah dipupuk dengan pupuk kimia, yaitu pupuk tunggal seperti urea, SP-36, KCl, atau pupuk lengkap seperti NPK. Jumlahnya tergantung pada luas lahan, jenis pupuk yang digunakan , dan populasi tanaman yang ditanam.
      Penggunaan mulsa plastik hitam perak atau mulsa jerami dalam penanaman strowberi sangat dianjurkan. Mulsa plastik hitam perak atau mulsa jerami akan menahan air di dalam tanah, manjaga kestabilan unsur suhu dan pH tanah, menghindari pencucian unsur hara akibat hujan, dan lain-lain.
            2.2.   Pengaturan penanaman
      Pengaturan penanaman dilakukan setelah pengolahan lahan atau media tanam. Pengaturan sistem penanaman strowberi dilakukan dengan beberapa cara atau sistem sebagai berikut:
2.2.1.   Guludan atau bedengan (Hill)
      Guludan dibuat memanjang searah terbit dan terbenamnya matahari, dengan ketinggian 40-50 cm dan lebar 1-1,3 m untuk dua baris tanaman atau 1,5-1,7 m untuk empa baris tanaman. Jarak antar tanaman dalam satu baris adalah 30-35 cm. Kelebihana sistem guludan yaitu bisa mencegah penggenanagan air di sekitar perakaran tanaman.
2.2.2.      Permadani atau matted row
      Sistem permadani adalah sistem penanaman strowberi tanpa guludan dan membiarkan stolon tumbuh, sehingga tanaman tumbuh dengan lebat dan merambata menyerupai permadani. Umumnya hasil panen dari permadani sekitar 10 ton/hektar/tahun.
2.2.3.      Tempat penanaman dari karung
      Umumnya para petani di Ciwidey, Kabupaten Bandung (Jawa Barat) membudidayakan strowberi menggunakan tempat penanaman berupa karung. Pertimbangannya agar pemupukana lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan sistem penanaman mulsa dan buahnya tidak bersentuhan dengan tanah, sehingga memperkecil resiko busuk buah.
            2.3.   Teknik penanaman
                     2.3.1.   Teknik penanaman di lahan
      Tahapan penanaman bibit strowberi di lahan sebagai berikut:
Ø  Pastikan lubang tempat penanaman di permukaan mulsa
Sudah dibuat dengan jarak sesuai dengan jarak tanam.
Ø  Gali tanah yang berada di lubang mulsa dengan kedalaman 15 cm atau disesuaikan dengan perakaran strowberi.
Ø  Siram polibag berisi bibit dan keluarkan bibit bersama media tanamnya dengan hati-hati.
Ø  Tanam bibit di lubang tanam, setiap lubang satu tanaman, kemudian padatkan tanah di sekitar pangkal batang.
Ø  Jika penanaman dilakukan dengan mulsa jerami, pemberian pupuk dasarsebanyak ½ dosis pupuk anjuran dan dilakukan seminggu setelah tanam.
Ø  Setelah ditanam, daerah perakaran ditutup dengan tanah, kemudian seluruh lahan disiram dengan air yang banyak hingga tanah terlihat sangat basah.
Ø  Tebarkan mulsa jerami secara merata di permukaan lahan.
Ø  Waktu yang terbaik untuk menanam adalah sore hari.
2.3.2.      Teknik penanaman menggunakan karung
      Tahapan penanaman strowberi menggunakan karung yaitu:
Ø  Siapkan karung plastik berukuran 25-50 kg dna isi dengan media tanam setinggi 4/5 tinggi karung.
Ø  Buat 4 buah lubang tanam di permukaaan media tanam jaraknya tiap lubang 20 cm. Di tengah karung diberi lubang untuk memendam pupuk kimia.
Ø  Pupuk kimia yang diberikan adalah urea sebanyak 15 gram, SP-36 10 gram, dan KCl 20 gram. Diulangi setiap 1,5 bulan.
Ø  Atur jarak antar karung sekitar 40 cm dalam satu baris dan jarak antarbaris sekitar 80 cm.

C.  Tata Cara Pembudidayaan Strowberi
      1.   Perawatan
      Beberapa hal yang perlu dilakukan terhadap tanaman strowberi sebagai berikut:
1.1.   Penyulaman
      Penyulaman dialukuan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Tanaman yang disulam adalah tanaman yang mati atau tumbuh abnormal.
1.2.      Penyiangan
      Penyiangan dilakukan pada tanaman strowberi tanpa ataupun dengan mulsa plastik. Mulsa yang berada di antara barisan ataupun bedengan dicabut dan dibenamkan ke dalam tanah. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan gulma, biasanya dilakukan bersama pemupukan susulan.
1.3.      Pemangkasan atau perempelan
1.3.1.   Pemangkasan daun
      Pemangkasan dilakukan terhadap tanaman yang daunnya terlalu rimbun atau terkena penyakit.
1.3.3.      Pemangkasan stolon
      Pemengkasan dilakukan pada penanaman strowberi dengan sistem talang, wadah karung dan hidroponik.
1.3.4.      Pemangkasan bunga
      Bunga yang sebaiknya dipelihara adalah bunga primer, sekunder dan tersier saja.
1.4.      Pemupukan
1.4.1.      Pertanaman tanpa mulsa
      Pupuk susulan ditambahkan dengan cara ditabur dalam larikan dangkal di antara barisan, kemudian ditutup tanah. Biasanya diberikan 1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak 2/3 dosis anjuran.
1.4.2.      Pertanaman dengan mulsa
      Pupuk susulan ditambahkan jika pertumbuhan kurang baik. Campuran urea, SP-36, dan KCl (1:2:1,5) sebanyak 5 kg dilarutkan dalam 200 liter air. Setiap tanaman disiram dengan 350-500 cc larutan pupuk.
1.5.      Peremajaan tanaman
      Peremajaan tanaman strowberi, yakni penggantian tanaman sebaiknya dilakukan setelah terlihat gejala penurunan produktivitas, yaitu setelah tanaman berumur 1 tahun. Peremajaan tanaman strowberi ini dilakukan dengan cara mencabut tanaman lama dan menggantinya menggunakan bibit baru.
1.6.   Pengairan dan penyiraman
      Sampai tanaman berumur 2 minggu, penyiraman dilakukan 2 kali sehari. Setelah itu penyiraman dikurangi berangsur-angsur dengan syarat tanah tidak mengering. Pengairan bisa disiram dengan disiram atau menjauhi pariy antarbedengan dengan air.
      2.   Hama dan Penyakit serta Cara Penanggulangannya
            2.1.   Hama
                     2.1.1.   Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
      Kutu daun berwarna kuning kemerahan, kecil (1-2 mm), hidup bergerombol di permukaan bawah daun. Gejalanya yaitu pucuk daun keriput, keriting, pembentukan bunga atau buah terhamabat. Pengendaliaannya dengan insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC.
                     2.1.2.   Tungau (Tetranychus sp. dan Tarsonemus sp.)
      Tungau berukuran sangat kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk agak segitiga dan telur kemerah-merahan. Gejalanya yaitu daun berbercak kuning sampai cokelat, keriting, mengering dan gugur. Pengendaliannya dengan insektisida Fastac 15 EC dan Confidor 200 LC.
2.1.3.      Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), Kumbang penggerek akar (Otiorhynchus rugosostriatus) dan Kumbang penggerek batang (O. Sulcatus)
      Gejalanya di bagian tanaman yang digerek terdapat tepung. Pengendaliannya dengan insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC atau Curacron 500 EC pada waktu menjelang fase berbunga.
2.1.4.      Kutu putih (Pseudococcus sp.)
      Gejalanya yaitu bagian tanaman yang tertutupi kulit putih akan menjadi abnormal. Pengendalian kimia dengan insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC.
2.1.5.      Nematoda (Aphelenchoides fragariae atau A. ritzemabosi)
      Hidup di pangkal batang bahkan sampai pucuk tanaman. Gejalanya yaitu tanaman tanaman tumbuh kerdil, tangkai daun kurus dan kurang berbulu. Pengendaliannya dengan nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G (Nemacur 10 G).
            2.2.   Penyakit
                     2.2.1.   Kapang kelabu (Botrytis cinerea)
      Gejalanya bagian buah membusuk dan berwarna cokelat lalu mengering. Pengendaliannya yaitu dengan fungisida Benlate atau Grosid 50 SD.
2.2.2.      Busuk buah batang (Colletotrichum fragariae Brooks)
      Gejalanya yaitu buah busuk menjadi kebasah-basahan berwarna cokelat muda dan buah dipenuhi massa spora berwarna merah jambu. Pengendaliannya dengan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP, Cupravit OB.
2.2.3.      Busuk rizopus (Rhizopus stolonifer)
      Gejalanya yaitu buah busuk, berair, berwarna cokelat muda dan bila ditekan akan mengeluarkan cairan keruh serta di tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup miselium  jamur berwarna putih dan spora hitam. Pengendalian dengan membuang buah yang sakit, pascapanen yang baik dan budidaya dengan mulsa.
2.2.4.      Empulur merah (Phytophtora fragariae hickman)
      Gejalanya jamur menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, kadang-kadang layu terutama siang hari.
2.2.5.      Embun tepung (Sphaetotheca mascularis)
      Gejalanya yaitu bagian yang terserang, terutama bagian daun tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, bunga akan mengering dan gugur. Pengendaliannya dengan fungisida Benlate atau Rubigan 120 EC.
2.2.6.      Daun gosong (Diplocarpon earliana)
                  Gejalanya daun berbercak bulat telur sampai bersudut tidak teratur, berwarna ungu tua. Pengendalian kimia dengan fungisida Dhitane M-45 atau Antracol 70 WP.
2.2.7.      Bercak daun
      Penyebabnya yaitu Romularia tulasni, gejalanya bercak kecil ungu tua pada daun. Pusat bercak berwarna cokelat yang akan berubah menjadi putih. Pestalotiopsis disseminata, gejalanya bercak bulat pada daun. Pusata bercak berwarna cokelat tua dikelilingi bagian tepi berwarna cokelat kemerahan atau kekuningan daun mudah gugur. Rhizoctonia solani, gejalanya bercak coklat hitam besar pada daun. Pengendaliannya kimia dengan fungisida bahan aktif tembaga seperti Funguran 82 WP, Kocide 77 WP atau Cupravit OB.
2.2.8.      Busuk daun (Phomopsis obscurans)
      Gejalanya noda bulat berwarna abu-abu dikelilingi marna merah ungu, kemudian noda membentuk luka mirip huruf v. Pengendaliannya dengan Dithane M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 WP.
2.2.9.      Layu vertisulum (Verticulum dahliae)
      Gejalanya daun terinfeksi berwarna kekuning-kuningan hingga cokelat, layu dan tanaman mati. Pengendaliannya melalui fumigasi gas dengan Basamid-G.

D.  Pemanenan dan Penanganan Pascapanen
      1.   Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pemanenan
            1.1.   Masa berbuah
      Tanaman asal stolon dan tanaman mulai berbunga ketika berumur 2 bulan setelah tanam. Bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanamn berumur 4 bulan, bunga dibiarkan tumbuh menjadi buah. Periode pembungaan dan pembuahan dapat berlangsung selama 2 tahun tanpa henti.
1.2.      Ciri dan umur panen
1.2.1.   Buah sudah agak kenyal dan empuk.
1.2.2.   Kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.
1.2.3.   Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.
            1.3.   Cara panen
               Panen dilakukan dengan mengunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Panen dilakukan 2 kali seminggu. Produktivitas tanaman strowberi tergantung dari varietas dan teknik budidaya:
1.3.1.   Varietas Osogrande: 1,2 kg/ tanaman/ tahun.
1.3.2.   Varietas Pajero: 0,8 kg/ tanaman/ tahun.
1.3.3.   Varietas Selva: 0,6 – 0,7 kg/ tanaman/ tahun.
Teknik budidaya strowberi dengan naungan uv memberikan hasil 1-1,25 kg/ tanaman/ tahun.
      2.   Penanganan Pascapanen
            2.1.   Pengumpulan
      Buah disimpan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar, simpan di tempat teduh atau dibawa langsung ke tempat penampungan hasil. Hamparkan buah di atas lantai beralas terpal atau plastik. Cuci buah dengan air mengalir dan tiriskan di atas rak-rak penyimpanan.
            2.2.   Penyortiran dan penggolongan
      Pisahkan buah yang rusak dari buah yang baik. Penyortiran buah berdasarkan pada varietas, warna, ukuran dan bentuk buah. Terdapat 3 kelas kualitas buah yaitu:
2.2.1.      Kelas esktra
Ø  Buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies.
Ø  Warna dan kematangan buah seragam.
2.2.2.      Kelas I
Ø  Buah berukuran 15-25 mm atau tergantung spesies.
Ø  Bentuk dan warna buah bervariasi.
2.2.3.      Kelas II
Ø  Tidak ada batasan ukuran buah.
Ø  Sisa seleksi kelas ekstra dan kelas I yang masih dalam kedaan baik.
            2.3.   Pengemasan dan penyimpanan
      Buah dikemas di dalam wadah plastik transparan atau putih kapasitas 0,25-0,5 kg dan ditutup dengan plastik lembar polietilen. Penyimpanan dilakukan di rak dalam lemari pendingin 0-1º C.
            2.4.   Keuntungan membudidayakan strowberi
      Dalam pembahasan di subbab ini adalah keuntungan secara financial atau ekonomi. Di sini akan dijabarkan rincian dana menurut kategori biaya produksi, hasil produksi dan keuntungan selama 2 tahun budidaya.
2.4.1.      Biaya produksi
           
No.
Rincian
Nominal
1.
Sewa tanah 2 tahun
Rp  5.000.000,00
2.
Bibit 50.000 anakan @ Rp 1.000,00
Rp 50.000.000,00
3.
Pupuk dan kapur


Pupuk kandang 30 ton @ Rp 150.000,00
Rp  4.500.000,00

Urea 2x200 kg @ Rp 1.500,00
Rp     600.000,00

SP-36 2x250 kg @ Rp1.800,00
Rp     900.000,00

KCl 2x100 kg @ Rp 1.800,00
Rp     360.000,00

Kapur 4 ton @ Rp 400.000,00
Rp  1.600.000,00

Pupuk daun 20 kg @ Rp 20.000,00
Rp     400.000,00
4.
Pestisida 20 kg
Rp  1.300.000,00
5.
Peralatan dan bangunan


Mulsa plastik 20 rol @ Rp 300.000,00
Rp  6.000.000,00

Alat pertanian
Rp  1.250.000,00

Gubug unit
Rp  1.000.000,00
6.
Tenaga kerja


Pengolahan tanah, buat bedeng (150 HKP x 2 orang @ Rp 7.500,00)
Rp  2.250.000,00

Pupuk, kapur dan pasang mulsa (50 HKP x 2 orang @ Rp 7.500,00)
Rp     750.000,00

Penanaman (10 HKP x 2 orang + 30 HKW x 3 orang @ Rp 5.000,00)
Rp    550.000,00

Pemeliharaan (80 HKP x 2 orang + 100 HKW x 3 orang)
Rp  1.150.000,00

Gaji 5 orang pekebun (2 pria + 3 wanita) selama 2 tahun
Rp 24.000.000,00
7.
Pane dan pascapanen (100 HKP + 200 HKW)
Rp   2.000.000,00
8.
Lain-lain (pajak dan iuran)
Rp      500.000,00

Jumlah biaya produksi
Rp104.110.000,00

2.4.2.      Hasil produksi
40.000 tanaman x 0,5 kg/ tahun
@ Rp 7.500,00 x 2 tahun                       Rp       300.000,00
2.4.3.      Keuntungan
(Hasil produksi – biaya produksi)
Ø  Tiap 2 tahun                                     Rp 195.890.000,00
Ø  Tiap 1 tahun                                     Rp   97.945.000,00
Ø  Tiap 1 bulan                                     Rp     8.162.000,00
                    
Untuk parameter kelayakan usaha, output atau input rasionya dalam 1 tahun ± 1,1. Dari rincian di atas HKP adalah keterangan Hari Kerja Pria dan HKW adalah keterangan Hari Kerja Wanita dengan jumlah pekerja 2 pria dan 3 wanita. Pemasaran buah strowberi biasanya dilakukan dengan jarak antar-kota. Tetapi karena “Planet Stroberi” merupakan kebun agrowisata, sehingga pemasarannya pun secara langsung yaitu pengunjung memetik langsung buah dari kebun.

E.   Pemanfaatan Tanaman Strowberi
      1.   Bagian yang Bisa Dimanfaatkan dan Pengolahannya
            1.1.   Buah
      Buahnya dapat dijadikan jus, selai yoghurt, hiasan dan perisa kue dan lain sebagainya. Selain itu dalam pengolahannya untuk produ kesehatan, buah ini seringkali diambil ekstrak buahnya sebagai zat tambahan obat-obatan bagi anak dan multivitamin serta produk kesehatan lainnya. Secantik nama dan bentu buahnya, buah strowberi juga dapat dijadikan sesuatu untuk menunjang kecantikan kulit. Sebagai contoh, strowberi dapat dijadikan masker bahan spa, lulur dan pasta gigi.
1.2.      Daun
      Daun srowberi dapat dimanfaatkan sebagai obat diare. Cara pengolahannya pun tidak rumit, yaitu hanya dengan merebus daun strowberi. Kemudian air rebusan itu disaring dan diminum airnya 3-4 cangkir.
      2.   Kandungan Zat dalam Strowberi dan Manfaatnya
                  Strowberi sangat kaya akan nutrisi. Setiap 100 gram strowberi mengandung beberapa zat vitamin dan mineral yan dibutuhkan tubuh kita setiap hari, antara lain:
Protein                                                 0,8 gram
Lemak                                                 0,5 gram
Karbohidrat                                         8    gram
Energi                                                  37  kkal
Kalsium                                               28  mg
Fosfor                                                  27  mg
Zat besi                                               0,8 mg
Magnesium                                          10  mg
Selenium                                             0,7 mg
Pottasium                                            27  mg
Vitamin A                                           60  SI
Vitamin C                                           0,03-56,7 mg
Asam folat                                          17,7 mcg
      Manfaat dari buah strowberi dan zat-zat penyebabnya antara lain:
            2.1.   Menyusutkan kadar kolesterol
                           Pottasium yang terkandung di dalam strowberi merupakan salah satu mineral yang disarankan untuk ada dalam pola menu orang yang ingin menurunkan kadar kolesterol.
            2.2.   Mencegah kanker
                           Asam ellagic, antioksidan, vitamin A, vitamin C dan vitamin E yang dikandungnya membantu melumpuhkan kerja aktif kanker.
            2.3.   Anti aging
                           Kandungan vitamin B1, B2, C dan provitamin A pada strowberi dapat menghaluskan kulit dan membantu warna kulit lebih cerah, bersih serta dapat mencegah terjadinya penuaan dan pengeriputan kulit.
            2.4.   Mengencangkan kulit
                           Kandungan gula dalam strowberi yang berbentuk butiran akan bekerja seperti scrub yang akan mengangkat tumpukan sel-sel mati pada kulit.
            2.5.   Mencegah leukimia
                           Dua macam zat yang terkandung di dalamnya yaitu asam amine dan asam tanae memiliki efek mengekang pertumbuhan dan terjadinya tumor ganas.
            2.6.   Mengobati diare
                           Pada daun strowberi terdapat zat astringent yang berkhasiat untuk menghentikan serangan diare dengan meminum rebusan daun strowberi.
            2.7.   Sebagai obat jerawat
                           Strowberi mengandung zat yang disebut asam salisiat. Penggunaannya dapat dalam bentuk masker.
            2.8.   Menjaga stamina tubuh
                           Dengan kandungan antienemic dan reconstituet yang terdapat dalam buah strowberi dapat menjaga stamina tubuh.























BAB  III
PENUTUP


A.  Simpulan
                           Berdasaran survey atau observasi yang telah dilakukan penulis di kebun "Planet Stroberry”, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
               1.   Tanaman strowberi akan tumbuh dengan baik di daerah bersuhu sejuk seperti di pegunungan.
               2.   Ada begitu banayak manfaat dari buah strowberi baik dari segi kesehatan maupun segi ekonomi.
               3.   Membudidayakan tanamanstrowberi tidaklah terlalu sulit asalkan mengetahui tentang dasar-dasar budidaya strowberi.
               4.   Banyaknya kebun-kebun agrowisata strowberi petik sendiri, atau munculnya factory outlet  yang memikat pengunjung meningkatkan jumlah peminat terhadap buah strowberi.

B.  Saran
               Adapun saran penulis terhadap perkebunanagrowisata “Planet Stroberry” yaitu sebagai beikut:
      1.   Sebaiknya diadakan perluasan lahan untuk pembudidayaan tanaman strowberi, mengingat banyaknya pengunjung dan peminat terhadap kebun agrowisata strowberi petik sendiri.
      2.   Sistem penanaman tumpang tindih antara tanaman sayuran dan strowberi akan menghambat pertumbuhan tanaman strowberi, sehingga perlu diadakan pemisahan lahan.
      3.   Mengingat letak perkebunan yang kurang strategis, maka perlu diadakan pemindahan tempat yang lebih strategis dan mudah dijangkau kendaraan.







DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, Agus. 2005. Petunjuk Praktis Budidaya Stroberi. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Gunawan, Livy Winata. 2003. Stroberi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Corronel RE, E.W.M. Verheij. 1991. Buah-buahan yang Dapat Dimakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
http://www.google.com/ sejarah buah strowberi.
http://www.google.com/ pembudidayaan strowberi.
http://www.google.com/ wikipedia.tentang stowberi.