Kamis, 25 Desember 2014

Perkembangan anak SD era globalisasi

Standard
Kalau ngomongin masa anak-anak, siapa sih yang ngga kangen? masa ter'unyu' dalam hidup yang dialamin cuma sekali seumur-umur. Nah di usia kita yang sekarang ini, jangan berharap bakalan balik lagi ke masa dimana ada kunciran di kepala yang menyerupai jamur, pita-pita berderet mengelilingi lingkar kepala, rok mungil yang bisa buat tari balet dan ngga ketinggalan pula sepatu kaca dengan lampu yang berkilau-kilau dengan bunyi "cit-cit-cit" (tapi bukan bunyi tikus). Nyampe lebaran cicak juga ngga bakalan tuh kalian yang udah segede bagong terus masuk ke dalam perut lagi dan keluar-keluar bisa langsung jadi anak usia 5 tahunan.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih rasanya semakin banyak perbedaan yang terjadi pada masa kanak-kanak kita dengan masa adik-adik kita yang lahir era tahun 2000an. Beeuuuhhh, jauh banget bro perbedaannya. Sulit nemuin anak usia SD ke bawah yang masih suka mainin bola bekel, main petak umpet, gobag sodor, dan kawan-kawan sejenisnya. Yang ada malahan kita sering kali dapatkan fenomena anak SD yang puber dini alias dewasa sebelum waktunya. Apa saja hal-hal yang membedakan kehidupan anak SD zaman dulu dengan anak SD zaman sekarang :

1. Permainan

Dari segi permainan saja sudah terlihat jelas dimana letak perbedaannya. Anak jaman sekarang pegangannya bukan lagi karet yang dibikin panjang buat main 'loncat', bola bekel berwarna-warni dengan aneka pilihan, ataupun congklak  tapi pegangannya gadget dan sebangsanya yang berisi game beraneka rupa dengan cara memainkannya yang berbeda pula. Kalau dulu sih keren-kerennya pake gimbot. Bahkan tidak jarang anak SD kelas 3 sudah memiliki smartphone keluaran terbaru dengan segala fitur dan tetek bengeknya yang tentunya ngalahin handphone orang tuanya. Justru dari sinilah bisa berdampak kurangnya sosialisasi anak dengan teman-teman sebaya dan lingkungannya.

2.  Tontonan

Dari segi tontonan sudah tidak dapat diragukan lagi. Rupanya budaya barat telah benar-benar masuk ke dalam dunia perfilman di Indonesia. Dan sangat disayangkan bukan hal positif yang ditiru, justru hal negatiflah yang semakin digemborkan di sana-sini. Pada era 90-an masih ada acara seperti tralala trilili yang punya banyak lagu anak-anak yang oke, kartun doraemon, sinchan, dan lain-lain. Tapi pada era sekarang anak-anak sudah disuguhkan dengan tontonan sinetron yang temanya berkisar tentang percintaan dan kehidupan di dalamnya yang tidak masuk akal. Dimana ada manusia yang bisa berubah menjadi harimau, serigala, ular dan hewan lainnya. Dan dari sinilah anak-anak belajar hal-hal negatif yang justru bisa merusak moral anak bangsa. Ironisnya ketika masih ada acara kartun yang  sering ditayangkan, malahan dianggap kurang 'keren' untuk anak-anak seumuran mereka. Jangan heran kalau anak-anak SD sekarang lebih hafal judul sinetron dari pada pelajaran di sekolahnya.

3. Musik

Dalam hal musik, memang kita pantas memberikan apresiasi untuk industri musik di Indonesia yang sudah berhasil melahirkan penyanyi-penyanyi berbakat di tanah air. Namun sayangnya, dengan kemajuan itu tidak diimbangi dengan kualitas syair lagu yang seharusnya bersifat mendidik. Banyak lagu-lagu sekarang yang rupanya 'salah sasaran'. Lagu-lagu yang seharusnya didengar oleh orang dewasa justru dihafal dan dinikmati oleh anak-anak dibawah umur. Hal yang sangat miris terjadi ketika berada di acara ulang tahun anak berumur 5 tahun iringan musiknya lagu dangdut yang lagi hits sekarang seperti sak**nya tuh di **ni, sisa sem*lam dan lagu-lagu dewasa lainnya. Yang menjadi pertanyaan, itu yang ulang tahun anaknya apa ibunya? pantaskah di acara yang dihadiri anak-anak lagunya justru jauh dari makna positif ?
Bahkan banyak ajang pencarian bakat yang mengatas namakan 'bintang cilik' tetapi lagu-lagu yang dibawakan hampir semuanya lagu dewasa. Lantas kemanakah lagu anak-anak seperti pelangi-pelangi, ambilkan bulan, ular naga, dll ?

4. Penampilan

Penampilan merupakan  sisi yang paling mudah untuk kita sorot. Anak yang masih polos dengan anak yang sudah 'banyak tingkah' akan jelas terlihat perbedaannya. Sering kita temui penampilan anak SD kelas 5 sudah bepenampilan layaknya tante-tante, dengan segala kebutuhan tersiernya tentunya. Dari wajah saja kita bisa melihat, kulit halus yang masih sensitif harus terkontaminasi dengan zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam kosmetik yang  mereka gunakan. Dari penampilan inilah yang bisa menjadi pemicu adanya pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.


Nah sebagai orang yang lebih dewasa dari mereka, tentunya kita tau apa yang mestinya kita lakukan. Mengawasi setiap tindakannya dan selalu mengarahkan serta memberikan bimbingan terbaik untuk para generasi penerus bangsa ini, bukannya malah menjerumuskan mereka. 



Kamis, 18 Desember 2014

senyawa hidrokarbon

Standard
Laporan Praktikum Kimia Organik I
Senyawa Hidrokarbon

Tanggal Praktikum : 19 April 2014

Dosen Pembimbing :
1.      Dra. Bina Lohitasari M,Pd., Apt.
2.      Mindiya Fatmi, S.Farm, Apt.

Penyusun                   : Hidayatul Baroroh (0661 13 111)
Kelas                           : D
Anggota kelompok    : -   Netti Anggreani (0661 13 121)
-          Siti Mariyam R. (0661 13 127)





LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2014



BAB I
PENDAHULUAN

I.1  Tujuan Percobaan

Melihat dan mengidentifikasi hidrokarbon alifatik jenuh, hidrokarbon alifatik tak jenuh dan hidrokarbon aromatik.
I.2  Dasar Teori
        Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastic, dll. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli menggolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya. Hidrokarbon yang paling sederhana  adalah alkana, yitu hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangka dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh.
        Hidrokarbon dan senyawa turunanya, umumnya  terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu :
1.      Hidrokarbon alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik.
2.      Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau lebih.
3.      Hidrokrabon aromatic merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkapa bersilih ganti.
Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan electron bebas. Semua electron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga paraffin yang berarti kurang reaktif. Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon  dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokrabon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dalam tiap atom karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain. 



BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan
      Alat : gelas piala, korek gas, pipa U, pipet tetes, tabungg reaksi.
Bahan : air brom, benzene, HNO3 pekat, H2SO4 pekat, KMnO, NaCOOH, soda lime, Ca(OH)2.
2.2 Cara Kerja
1.   Hidrokarbon alifatik jenuh (Metana)
Dimasukan 2 gr Na. asetat dengan 1 gr soda lime (NaOH) dan Ca(OH)2 (1:1) ke dalam tabung reaksi kering. Tabung reaksi dihubungkan dengan pipa U ke dalam tabung reaksi lain yang berisi 1 ml air brom. Ujung pipa lengkung yang berisi air brom harus terendam dalam air brom tersebut. Tabung yang berisi campuran Na Asetat dan soda lime dipanaskan. Metana yang dihasilkan akan mengalir melalui pipa ke dalam tabung reaksi yang berisi air brom. Kemudian dikocok dan diperhatikan perubahan warna dari air brom.
2.   Hidrokarbon alifatik tak jenuh
Ditambahkan 4 tetes larutan contoh (minyak) yang akan diuji ke dalam tabung reaksi, diambhakan 1 ml KmnO4 sambil dikocok. Kemudian diamati pemucatan warna dari KmnO4 atau timbul adanya endapan warna cokelat.
3.   Hidrokarbon aromatic
a.       Dicatat bau yang khas dimasukan 1 ml HNO3 dan 2 ml H2SO4 pekat ke dalam tabung reaksi. Didinginkan campuran tersebut di bawah air kran, kemudian ditambahkan 1 ml benzena, lalu dikocok. Selajutnya dituangkan campuran tersebut ke dalam gelas piala yang berisi air. Minyak bening kuning kental (nitrobenzena) akan mengendap pada dasar gelas dengan bau yang sangat khas. Bila benzena ditambahkan berlebih sebagian akan terapung di atas air. Apabila derajat panasnya terlalu tinggi, sedikit dinitrobenzena akan terbentuk berupa padatan.
b.      Diuji 4 ml benzena dengan KmnO4 (Uji bayer)




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1        Hasil Pengamatan
1.      Alifatik jenuh (metana)
Orange → kuning → bening

Reaksi :
NaOH + CH3COOH → CH4 ↑ + Na2CO3 + H2O

2.      Alifatik tak jenuh
Minyak : kuning pekat → ↓ cokelat

Reaksi : -
3.      Aromatik
a.       Bau khas
Sebelum dituang ke air : Kuning
Setelah dituang ke air : ↓↑ + larutan bening dengan bau khas aromatik

Reaksi :
C6H6 +  H2SO4 + HNO3 → C6H6 + NO2 + H2O + H2SO4

b.      Bayer
C6H6 + KmnO4 terpisah.
KmnO4 ↓ di dasar tabung berwarna ungu.

3.2        Pembahasan
        Pada percobaan ini dilakukan 3 pengujian yaitu alifatik jenuh (metana), alifatik tak jenuh dann aromatik. Pada percobaan petama pengujian alifatik jenuh dilakukan dengan mencampurkan dan menghubungkan larutan NaCOOH +NaOH + Ca(OH)2 dengan air brom. Hasil yang diperoleh yaitu perubahan warna orange menjadi bening. Hasil ini sesuai dengan teori, dimana larutan NaCOOH + NaOH + Ca(OH)2 direaksikan dengan air brom dan selanjutnya dipanaskan akan berwarna bening. Sehingga dengan adanya persamaan hasil tersebut percobaan alifatik jenuh telah berhasil.
        Percobaan selanjutnya yaitu menguji senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh. Senyawa yang digunakan yaitu KmnO4 + minyak. KmnO4 bertindak sebagai katalis, sedangkan minyak sebagai senyawa hidrokarbon. KmnO4 merupakan oksidator kuat. Pada percobaan ini terjadi reaksi redoks, dimana senyawa hidrokabon mengalami oksidasi dan KmnO4 mengalami reduksi. Senyawa hidrokarbon yang mengalami oksidasi yaitu golongan alkena, dimana ikatan rangkap dua terputus dan menjadi ikatan tunggal. Pada percobaan minyak menghasilkan ↓ cokelat, yang mengindikasikan terjadinya reaksi dengan KmnO4.
        Pada percobaan 3 dan 4 merupakan uji senyawa hidrokarbn aromatik. Ciri khas dari reaksi ini menimbulkan bau yang sangat khas. Senyawa yang digunakan yaitu benzena (C6H6). Pada pengujian pertama untuk menguji bau khas dengan mencampurkan HNO3 + H2SO4 + C6H6. Sesuai dengan teori bahawa nitrasi benzena dengan senyawa-senyawa tersebut tidaka kan bercampur, dimana masing-masing membentuk lapisan sendiri-sendiri. Hal ini karena benzena megalami nitrasi dengan HNO3, dengan H2SO4 sebagai katalis dengan nitrasi aromatik berupa reaksi 2 tahap. Terbentuk ↓ dan ↑ serta larutan berwarna bening dengan bau khas aroma benzena. Sifat bezena yang tidak larut membentuk lapisan kedua dengan cincin berbentuk awan berwarna putih.
        Percobaan terkahir yaitu uji bayer. Uji bayer ini digunakan KmnO4 sebagai katalis. Uji bayer merupakan  suatu uji untuk menunjukan kereaktifan heksana, benzena dan sikloheksana terhadap oksidator KmnO4  yang merupakan katalis. Selain sebagai katalis, KmnO4 juga digunakan sebagai reagensia untuk menanjukan adanya senyawa hidrokarbon dengan dilihat dari jenis ikatan rangkapnya. Pada uji bayer ini, benzena direaksikan dengan KmnO4 menghasilkan ↓ ungu.
       
                                KmnO4 + C6H6 → ↓ ungu
Kedua senyawa terpisah dengan KmnO4 mengendap di dasar tabung. Hal ini membuktikan bahawa adanya pemutusan ikatan rangkap dua.




BAB IV
KESIMPULAN
 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Benzena memiliki sifat tidak larut membentuk lapisan kedua pada saat dicampurkan dengan senyawa lain.
  2. Senyawa hidrokarbon bersifat non polar.
  3. Benzena sebagai pelarut hanaya dapat melarutkan senyawa-senyawa polar, sedangkan senyawa yang digunakan pada percobaan ini non polar.






DAFTAR PUSTAKA

Fessenden R.J and Fessenden J.S. 1982. Kimia Organik : Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung :ITB.

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3. Jakarta : Erlangga.