Selasa, 11 November 2014

PROTOZOA

Standard



BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
      Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota). Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak  memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
      Lebih dari 64.000 spesies protozoa telah dikenal. Diperkirakan 32.000 berupa fosil, 22.000 merupakan bentuk-bentuk yang hidup bebas, dan 10.000 adalah parasit.
Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk kista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter).

1.2  Rumusan Masalah
      Ada pun yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain:

  • ·         Bagaimanakah ciri dan karakteristik  protozoa?
  • ·         Bagaimanakah klasifikasi protozoa?
  • ·         Bagaimana reproduksi protozoa?
  • ·         Bagaimana patogenitasnya?


1.3  Tujuan
Ada pun tujuan dari peyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami tentang kehidupan pada organisme protozoa serta klasifikasinya, dan untuk melengkapi tugas mata kuliah Mikrobiologi Farmasi.




BAB II
Pembahasan

2.1  Pengertian Protozoa
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi ,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista.
Ada beberapa protozoa yang menyebabkan penyakit pada binatang, termasuk manusia. Mereka itu berkembang biak di dalam inangnya, kurang lebih sama seperti bakteri. Beberapa hanya hidup sebagai parasit  obligat dan dapat menimbulkan penyakit kronis atau akut pada manusia . Beberapa penyakit yang disebabkan oleh protozoa pada manusia adalah amebiasis dan malaria.

Morfologi
Ukuran dan bentuk protozoa sangat beragam. Beberapa berbentuk lonjong atau membola, ada yang memanjang , ada pula yang polimorfik. Sel protozoa yang khas terbungkus oleh membrane sitoplasma. Banyak yang dilengkapi dengan lapisan luar sitoplasma, yaitu ektoplasma, yang dapat dibedakan dari sitoplasma bagian dalam, atau endoplasma. Kebanyakan struktur selular terdapat dalam endoplasma.
Setiap sel protozoa paling tidak mempunyai satu nukleus. Akan tetapi, banyak protozoa mempunyai nukleus bahu rangkap di sebagian besar siklus hidupnya. Pada siliata terdapat satu makronukleus besar dan satu mikronukleus kecil. Makronukleus mengawasi kegiatan metabolisme dan proses pertumbuhan serta proses regenerasi, sedangkan mikronukleus mengendalikan kegiatan reproduksi.

          Ciri-ciri Protozoa

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.

Ciri-ciri umum:
1. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri  (heterotrof)
2. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu     cambuk (flagel).
3. Hidup bebas, saprofit atau parasit
4. Organisme bersel tunggal
5.Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
6.Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
7.Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri
8.Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
9.Protozoa tidak mempunyai dinding sel
10.Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot

2.2  Klasifikasi Protozoa
Filum protozoa dapat dibagi menjadi empat utama yang didasarkan pada bentuk gerak ahlinya : Flagelata, amoeba, siliata, dan sporozoa.

Flagellata (Mastigophora)

Bergerak dengan flagel (bulu cambuk)  yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Fitoflagellata dan Zooflagellata.
Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat  berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis,  Noctiluca milliaris, Volvox globator.   
Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania
Contoh Flagellata adalah Trypanosoma sp. yang hidup secara parasit dalam darah manusia dan vertebrata lainnya, berkembang biak dengan membelah diri, dan menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan lalat tse-tse.

Ciliata (Ciliophora)

Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel  Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli
Contoh Ciliata adalah Paramaecium sp. Paramaecium disebut juga hewan sandal, karena bentuknya menyerupai telapak sandal.terdapat mulut sel pada permukaan membrane sel yang melekuk. Air dan makanan masuk ke mulut sel dengan getaran silia. Makanan yang masuk ke mulut sel lalu masuk ke kerongkongan sel, lalu ke vakuola makanan. Vakuola makanan beredar dalam sel sambil mencerna makanan. Sisa makanan berbentuk cair dikeluarkan melalui vakuola berdenyut/vakuola kontraktil, sementara sisa makanan berbentuk padat dikeluarkan melalui vakuola makanan yang pecah saat menepi ke membran sel.

Apicomplexa (Sporozoa)

Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara berkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,
Plasmodium vivax. Gregarina.
Plasmodium sp., penyebab penyakit malaria. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp.

Rhizopoda

Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.
Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
.
Ciri-ciri Rhizopoda sebagai berikut:
  • Tidak memiliki bentuk yang tetap.
  • Bergerak dan menangkap makanannya dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran sitoplasma tubuhnya. Rhizopoda bergerak dengan menjulurkan kaki semunya untuk berpindah tempat.
  • Ada yang hidup bebas di alam dan ada yang parasit.
  • Makanannya berupa bakteri atau bahan organik lain.
  • Berkembang biak dengan membelah diri.
Contoh anggota Rhizopoda adalah Amoeba sp., Foraminifera yang digunakan sebagai petunjuk dalam penyelidikan tanah yang mengandung minyak bumi, dan Radiolaria yang membentuk tanah radiolaria yang bermanfaat sebagai alat penggosok.

Peranan Protozoa

Peran menguntungkan :
  1. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
  2. Sumber makanan ikan, di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton)  dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dan lain-lain.
  3. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
  4. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
Peran merugikan :

Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :

Jenis penyakit
Protozoa
Disentri
Diare (Balantidiosis)
Penyakit tidur (Afrika)
Toksoplasmosis (kematian janin)
Malaria tertiana
Malaria quartana
Malaria tropika
Kalaazar
Surra (hewan ternak)
Entamoeba histolytica
 Balantidium coli
Trypanosoma gambiense
Toxoplasma gondii
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium falciparum
Leishmania donovani
Trypanosoma evansi

2.3  Reproduksi Protozoa
Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).
1.      Secara Aseksual (Vegetatif)
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetative) dengan cara :
a.       Pembelahan Mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru. Pembelahan biner terjadi pada amoeba, paramaecium, euglena. Paramaecium membelah secara membujur atau memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi. Euglena membelah secara membujur atau memanjang (longitudinal).
b.      Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles Spora yang diihasilkan disebut sporozoid.

2.   Secara Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada protozoa dengan cara :
a.       Konjugasi, peleburan inti sel pada organism yang belum jelas alat kelaminnya. Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
b.      Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.

2.4  Patogenitas

Contoh

Entamoeba coli

 E.coli memiliki bentuk trofozoit dan kista.Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri  morfologi berikut:
1. bentuk ameboid,ukuran15-50μm
2. sitoplasma mengandung banyak vakuola  yang berisi bakteri, jamur dan debris (tanpaeritrosit)
3. nukleus dengan karyosom sentral dan kromatin mengelilingi pinggirannya.
4. Pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam bergerak

Patogenesis
•Infeksi  E.coli bersifat asimtomatis dan non patogen. Namun parasit E.coli sering  dijumpai bersamaan dengan  infeksi E.histolytica pada penderita amebiasis.
•Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan tinja. Bentuk trofozoit E.coli agak sukar dibedakan dengan  bentuk prekista E.histolytica.
•Kista mudah dibedakan bila telah memiliki lebih dar i4 inti.
•Pengobatan tidak diperlukan karena protozoaini non patogen

Entamoeba gingivalis

·        Keseluruhan mengandung butir-butir atau banyak vakuola terutama vakuola-vakuola makanan didalam sitoplasma.
·         Intisel berbentuk bola, diameternya2-4 mikron
·         Terdapat endosome didalam ini  yang terletak hamper ditengah
·         Tidak mempunyai kista, tetapi didalam culture ada bentuk kistoid
·         Ukurannyakira-kira12-30 mikron diameternya.

Patogenesis

      E. gingivalis sebelumnya dianggap parasit yang komensal, sampai akhirnya beberapa peneliti menemukan bahwa E. gingivalis bersifat patogen yaitu dapat memfagosit sel darah putih dan sel darah merah.

Dientamoeba fragilis

Bentuk bulat memanjang, bulat, dan memiliki flagela. Dientamoeba fragilis hanya ditemukan dalam fase trophozoit, tidak ditemukan fase kistanya. Ciri trophozoit:

•Ukurannya kecil (5 to 15 μm)
•Berinti dua
•Bentuk bulat (saat tidak bergerak)
•Pergerakannya cepat
•Pseudopodium banyak dengan bentuk seperti daun.

Patogenesis

     Infeksi oleh Dientamoeba fragile sdisebut Dientamoebiasis, dengan gejala nyeri dibagian perut,penurunan berat badan, diare, anoreksia, mual-mual, dan demam. Jika infeksi sudah kronis, gejala yang muncu lakan berlangsung hingga lebih dari dua bulan.
PencegahandanPengobatan

     Pencegahan dengan cara, membiasakan cuci tangan sebelum makan dan saat menyiapkan makanan. Obat yang amandan efektif sudah tersedia.

Endolimax nana

·         Merupakan spesies yang komensal diusus
·         Merupakan protozoa yang hidup parasit didalam alat pencernaan dan alat kelamin manusia
·         Tropozoitnya berbentuk bulat,sitoplasma seperti jala dan mengandung bakteri
·         Endosome umumnyaberbentuk segitiga, segi empat/sisinya tak teratur, letaknya ditengah
·         Kista sitoplasmanya seperti jala ,inti bervariasi jumlahnya dari satu–empat, dan strukturnya sama seperti tropozoit.

Pencegahan dan pengobatan

•Pengandung kista tidak diperbolehkan menyentuh atau memegang makanan
•Diberi penerangan higiene per orangan dan harus di obati
•Sanitasi lingkungan yang baik dengan cara menghindarkan kontaminasi air dan makanan
•Pembuangan kotoran dan sampah pada tempat yang baik
•Pengobatannya istirahat, mendapat makanan yang lunak, banyak protein, vitamin, serat cairan cukup, dan kemoterapi






BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian dan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Protozoa merupakan organisme yang menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari  kingdom protista.
2.      Filum protozoa dapat dibagi menjadi empat utama yang didasarkan pada bentuk gerak ahlinya : Flagelata, amoeba, siliata, dan sporozoa.
3.      Protozoa merupakan filum hewan bersel satu yang dapat berkembangbiak secara seksual dan aseksual.
4.      Contoh dari bakteri protozoa yang memiliki patogenitas yaitu Entamoeba coli, Entamoeba gingivalis, Dientamoeba fragilis,dan Endolimax nana.





DAFTAR PUSTAKA
    Michael J.Pelczar,.et.al.1986.Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia(UI-Pres).  


0 komentar:

Posting Komentar